Jumat, 30 Maret 2012

Besok, PDIP Ajak Yogyakarta Demo Kenaikan BBM

foto
Sri Sultan Hamengku Buwono X. TEMPO/Imam Sukamto

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X dan Wakil Gubernur DIY Sri Pakualam IX diajak pengurus DPD PDI Perjuangan DIY untuk melakukan aksi demonstrasi menolak rencana kebijakan penaikan harga BBM, Jumat besok, 30 Maret 2012. Orang nomor satu di DIY itu dinilai mempunyai persepsi yang sama dalam menyikapi rencana kebijakan pusat tersebut. Aksi tersebut akan digelar DPD PDIP DIY di gedung DPRD DIY seusai salat Jumat.

“Karena Sultan kemarin bilang, kalau bantuan langsung tunai tidak mendidik masyarakat. Kenaikan harga BBM juga dinilai memberatkan rakyat kecil,” kata Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP DIY Supriyanto, Kamis, 29 Maret 2012.

Aksi tersebut merupakan puncak dari lima aksi yang digelar DPC-DPC PDIP di lima kabupaten dan kota di wilayah DIY, yang diawali pada Senin lalu, 26 Maret di Sleman. Pada aksi hari ini, DPD PDIP DIY akan mengajak seluruh unsur PDIP di wilayah DIY juga elemen-elemen masyarakat. Aksi akan dimulai dari kantor DPD PDIP di Badran, Kota Yogyakarta, dengan melakukan konvoi jalan kaki ke gedung DPRD DIY. Bupati maupun wali kota se-DIY juga diundang untuk bergabung.

Supriyanto juga menegaskan bahwa pemerintah daerah yang ikut serta aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM selama ini tidak melanggar undang-undang. Pasalnya, saat ini belum ada keputusan soal perubahan Pasal 7 UU APBN 2012 yang menyebutkan tidak ada kenaikan harga BBM pada 2012. “Melanggar undang-undang yang mana? Justru pemda melaksanakan undang-undang karena saat ini masih berlaku yang lama,” kata Supriyanto.

Dalam aksi di DPRD nanti, PDIP akan mendesak pimpinan Dewan dan pimpinan fraksi untuk membuat resolusi internal Dewan. Isinya bahwa pimpinan Dewan dan fraksi sepakat menolak kenaikan harga BBM atas dasar kepentingan rakyat. Resolusi tersebut akan dikirimkan ke pemerintah pusat.

Penginnya Dewan menggelar paripurna istimewa. Tapi waktunya tidak cukup,” kata Supriyanto.

Sementara itu, beberapa massa yang menggelar aksi demonstrasi hari ini memblokir beberapa titik jalan utama, yakni di pertigaan jalan depan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, dan di titik nol atau perempatan jalan Kantor Pos Besar Yogyakarta. Pengendara kendaraan bermotor yang melalui pertigaan UIN diminta untuk memutar balik. Bahkan beberapa pengendara motor yang terjebak masuk di kawasan lokasi aksi terpaksa mengangkat sepeda motornya melewati pembatas jalan dengan bantuan polisi setempat. Sementara itu, kendaraan bermotor yang melalui kawasan Malioboro dialihkan ke arah Jalan Pasar Kembang.

Meskipun aksi kembali diwarnai dengan pembakaran ban dan pemasangan tenda di tengah jalan kawasan UIN, unjuk rasa berlangsung relatif aman. “Kami siapkan 55 personel polwan untuk memantau aksi,” kata Kepala Polisi Resor Sleman, Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Sutrisman, di lokasi aksi.

Sumber

Janan Lupa Di Like...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar